
REVIEW KOPI
est. 2017
Karena kopi itu bukan masalah siapa yang lebih hebat, tetapi siapa yang lebih bisa menikmati
Espresso dan Kopi Manual Brew
Espresso dan Manual Brew sama-sama merupakan minuman berbasis bubuk kopi (ya iyalah). Perbedaannya ada pada proses pembuatannya. Espresso dibuat dengan mesin yang dibuat khusus untuk dapat mengekstraksi espresso dari gilingan bubuk kopi, sedangkan manual brew dibuat dengan mencampurkan gilingan bubuk kopi dengan air panas, tanpa mesin tetapi dengan alat khusus.


Espresso
Manual Brew
Espresso didapatkan dari gilingan bubuk kopi yang sangat halus yang dipadatkan dalam sebuah wadah berlengan untuk kemudian dimasukan ke mesin espresso untuk dialiri air panas dengan tekanan yang tinggi.
Menurut data yang ada di wikipedia, untuk membuat secangkir espresso, spesifikasi yang diperlukan:
-gilingan bubuk kopi sebanyak 7 gram
-air panas yang dilewatkan 88° C
-espresso yang dihasilkan berderajat 67° C
-tekanan air yang dibutuhkan 9 atm
-waktu sentuh bubuk kopi dengan air sekitar 25 detik
-volume espresso yang dihasilkan 25 ml
dari penjelasan di atas, murid kopi bisa bayangkan seberapa terkonsentrasinya kopi pada segelas espresso. Biasanya espresso dinikmati pagi-pagi atau siang-siang untuk memenuhi kebutuhan kaffein seseorang.
*Dan, oh ya, jangan kaget kalau ke restoran mahal, cari minuman yang murah, terus beli espresso. eh... kecewa, cangkir kecil, isinya dikit, MINUM naon ETA.
Lalu, yang dinikmati dari espresso? Menikmati kopi itu membutuhkan kelima indra yang kita miliki, nanti dibahasi di page lain. Yang pasti kita bisa menikmati aroma dari espresso itu sendiri. Rasa yang dimiliki espresso relatif jauh lebih pahit dibandingkan kopi manual brew. Tapi, yang menyenangkan adalah after taste yang bertahan lebih lama.
Yang lebih menarik? Espresso dijadikan base bagi banyak variasi minuman kopi yang lainnya, dibahas di page lain juga yaa.
Manual Brew adalah cara membuat kopi secara manual, tidak menggunakan mesin, pada dasarnya, kopi yang telah dipanggang lalu digiling, jika dicampurkan dengan air panas, akan menghasilkan secangkir minuman kopi yang nikmat. Lain kalo dicampur dengan segalon air panas ya jadinya segalon kopi yang nikmat, haha receh pisan.
Manual Brew pada awalnya membuat kopi tanpa tekanan, beda dengan espresso yang dibuat dengan menekan air panas ke bubuk kopi.
Metode dari manual brew ini cukup beragam, tapi pada dasarnya, cara yang digunakan adalah merendam, menyeduh, mendidihkan atau menekan. detailnya akan dibahas di page lain.
Kelebihan manual brew dibandingkan espresso? Espresso adalah kopi pemenuh kebutuhan kaffein seseorang, biasanya hanya diminum di pagi ataupun siang hari setelah makan siang. Manual brew? bisa dinikmati kapan saja -tetap harus ingat, kopi bereaksi lain di badan setiap orang, murid kopi harus bisa mengenal karakrter badan sendiri. Manual brew juga relatif dapat mengekstraksi aroma dan rasa kopi yang lebih variatif dibandingkan dengan Espresso, karena kopi manual brew tidak sepekat espresso.
banayknya karakter kopi yang dapat dihasilkan dari metode manual brew ini bisa sangat banyak, karena banyaknya metode dan biasanya kopi yang digunakan adalah hasil mix dari kopi single origin yang memiliki karakter rasa, kekentalan dan aroma yang unik di setiap hasilnya.